INDOJAMBI.ID – Upaya meraih suara menjelang hari pencoblosan yang tinggal beberapa hari lagi terus dilakukan oleh Calon Bupati Tanjab Barat nomor urut 1, Anwar Sadat. Seperti yang Ia lakukan dengan menggelar kampanye di jalan Andalas, Kelurahan Tungkal IV Kota, Jumat malam (22/11).
Meski wilayah tersebut dianggap sebagai kandangnya Mukhlis, Calon Wakil Bupati nomor urut 2, namun sambutan masyarakatnya kepada Anwar Sadat begitu istimewa luar biasa.
Pemandangan tersebut dapat dilihat dari cara penyambutan kepada Anwar Sadat pada malam itu. Ia disambut dengan kesenian Gambang Kromong, Barongsai dan tarian sekapur sirih.
Tenda yang disiapkan penuh sesak hingga meluber ke jalan oleh warga yang hadir. Ini menandakan bentuk dukungan kepada paslon nomor 1, Anwar Sadat-Katamso bukanlah main-main.
Ada yang menarik, disekitaran lokasi acara sudah banyak atribut bendera Partai Koalisi UAS-Katamso yang sengaja dipasang untuk menyemarakkan kegiatan kampanye hari itu. Namun secara tiba-tiba bermunculan banyak bendera partai warna merah yang bukan dari Koalisi UAS-Katamso tegak berdampingan, padahal sebelumnya bendera-bendera ini tidak ada di lokasi tersebut.
“Tambah semarak juga acara kita dengan warna warni bendera ini, mungkin mereka ingin menunjukan dukungan kepada kita,” celetuk salahsatu warga.
Kedatangan Anwar Sadat pada malam itu turut didampingi oleh sejumlah pentolan Partai Pengusung, diantaranya ada Ucok Mora (PAN), Zaki (PKB), Dedi Hadi dan Suprayogi Syaiful (Golkar), Jamal Darmawan (Demokrat), H Assek (Gerindra), Endi Afian (PPP) dan tokoh-tokoh lainnya.
Menurut warga, menjatuhkan pilihan kepada Anwar Sadat banyak penilaian, salahsatu nya adalah keperibadian nya yang selalu tampil bersahaja, tutur kata yang baik dan menjunjung tinggi etika kesopanan.
Disamping itu, sosok Anwar Sadat dianggap mampu menciptakan kesejukan di tengah-tengah masyarakat dengan memposisikan dirinya bukan milik salahsatu golongan tertentu tapi milik semua. Dan Ia bisa menempatkan dirinya sama dengan warga masyarakat biasa sehingga tidak ada sekat antara pengusa dan rakyatnya. (MC)