Indo Jambi – Masa tanggap darurat Corona yang diberlakukan pemerintah sejak 29 Februari 2020 telah menimbulkan efek yang cukup tajam dalam menggerus ekonomi masyarakat, terutama kelas menengah ke bawah.
Betapa tidak, banyak pekerjaan diliburkan dan layanan jasa juga berkurang. Akibatnya, tidak sedikit warga yang kesusahan akibat darurat corona, sebagian masyarakat menjadi tak berdaya secara ekonomi.
Karena itu, Yayasan Pencinta Infak dan Sedekah (PIS) Kuala Tungkal menginisiasi untuk memberikan bantuan sembilan bahan pokok atau sembako kepada warga kurang mampu di Kota Kuala Tungkal, Kecamatan Tungkal ilir, Kabupaten Tanjab Barat, Jambi, Selasa (31/3).
Untuk menghindari berkumpulnya warga, maka sembako itu diantarkan langsung ke rumah yang layak menerimanya.
“Alhamdulillah, kita bisa berbagi terutama kepada mereka yang kurang mampu, salah satunya saudari Wulandari seoarang janda yang kebetulan sedang melakukan karantina mandiri selama 14 hari, karena baru pulang mengantar anaknya berobat di RSCM Jakarta, ” kata Haris Susanto didampingi M. Nasir alias Angah Anas di sela pembagian sembako.
Terpisah, Ketua PIS Kuala Tungkal Zakaria Ansori, SHI, MH mengatakan, bahwa pembagian sembako merupakan bentuk kepedulian PIS terhadap warga tak mampu.
Dikatakannya, dalam kondisi normal saja mereka sudah susah, apalagi dalam kondisi darurat Corona. Soalnya lahan pekerjaan mereka banyak berkurang atau bahkan tutup.
Adapun jumlah isi paket sembako yang dibagikan berupa beras, gula, tepung, minyak, sabun dan lain – lain sebesar Rp. 250.000,-“
“Itu tentu yang tampak saja, di luar itu tentu masih banyak yang butuh bantuan,” jelasnya.
Ia menambahkan, kehadiran virus Corona benar-bnenar menjadi hantu yang mengerikan. Tidak hanya kemampuannya untuk membunuh manusia, tapi juga melahirkan efek domino bagi perputaran roda ekonomi bangsa. Kebijakan pemberlakuan masa tanggap darurat untuk menghentikan laju penularan Corona, suka tidak suka telah menimbulkan dampak ekonomi yang cukup parah.
Karena itu lanjutnya, Pemerintah dan pihak-pihak terkait wajib mengusahakan agar virus Corona lenyap dari bumi Indoensia. Namun juga yang terpenting adalah, mencari jalan keluar agar warga yang terdampak kebijakan masa tanggap darurat Corona juga bisa menyambung hidupnya.
“Kalau jumlah orang yang positif terjangkit Covid-19, mungkin seribu lebih atau berapa, tapi warga miskin yang terdampak kebijakan itu bisa mencapai jutaan. Ini belum ada pemberlakuan lock down, naudzubillah,” pungkasnya. (Ame)