Indojambi.id – Konflik lahan selalu saja terjadi sepertinya tidak pernah ada berkesudahannya. Karena tidak ada penyelesaian, berbagai carapun dilakukan dalam memperjuangkan tuntutan. Seperti yang terjadi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, ratusan orang berunjuk rasa di Kantor Bupati dengan mendirikan tenda tepat di depan pintu gerbang masuk.
Pendemo yang berasal dari tiga desa di Kecamatan Pengabuan yakni Desa Sungai Baung, Desa Parit Pudin dan warga Kelurahan Teluk Nilau melakukan aksi unjuk rasa menuntut pengembalian lahan yang diklaim merupakan milik warga yang saat ini dikuasai oleh koorporasi PT Wira Karya Sakti (WKS) dan PT Tri Mitra Lestari (TML).
“Kami minta kembalikan tanah kami masyarakat kelurahan Teluk yang dirampas oleh PT WKS 1.000 hektar dan PT TML seluas 913 hektar,” teriak koordinator aksi unjuk rasa, Jon Akbar, Senin (29/6).
Massa gabungan dari Forum Masyarakat Kelurahan Teluk Nilai dan Serikat Tani Nasional (STN) ini juga meminta putusan pasti Bupati Tanjab Barat yang sampai hari ini belum ada titik terangnya.
Pengunjuk rasa mengancam akan bermalam dan tetap bertahan dengan mendirikan tenda sampai Bupati mengeluarkan putusan pasti akan hak kepemilikan lahan tersebut.
Hingga berita ini ditulis, pengunjuk rasa masih melakukan aksinya dengan duduk di bawah tenda. Aksi yang mendapat pengawalan ketat dari aparat Kepolisian ini tentu saja mengundang perhatian orang-orang yang lewat disitu. (Ame)