INDOJAMBI.ID – Nelayan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi terancam tak bisa melaut. Hal ini dikarenakan tidak adanya pasokan es balok untuk kebutuhan nelayan.
Keadaan demikian sudah berlangsung hampir satu Minggu. Tidak adanya pasokan es balok tersebut disebabkan pabrik es yang berada di Pelabuhan Perikanan Kuala Tungkal yang biasa berproduksi berhenti beroperasi.
Tenri, salah seorang nelayan mengatakan, dirinya dan para rekan nelayan lain saat ini kesulitan mencari es balok. Diungkapkannya, bila hal ini terus berlangsung maka akan mengancam para nelayan untuk melakukan aktivitas di laut untuk mencari ikan karena tidak adanya ketersediaan es untuk menjaga kualitas ikan.
Untuk mendapatkan es balok diterangkan oleh Tenri, dirinya harus mengeluarkan biaya lebih besar karena terpaksa harus membeli es di Kuala Enok, Provinsi Riau.
“Es tidak ada, terpaksa beli di Kuala Enok. Biaya sudah pasti lebih besar, pusing juga kita,” ujar Tenri.
Adanya keluhan nelayan tersebut, INDOJAMBI.ID mencoba meminta konfirmasi ke pihak Dinas Perikanan Kabupaten Tanjab Barat, Sabtu (2/10).
Diterangkan oleh Hapriansyah, S.St.Pi, Kabid Perikanan Tangkap, Dinas Perikanan membenarkan bahwa nelayan memang saat ini kesulitan mendapatkan es balok.
Dikatakannya, hal tersebut dikarenakan pabrik es yang berada dibawah naungan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi tersebut mengalami kerusakan. Dan pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena pabrik es tersebut merupakan aset Provinsi.
“Saat ini mesin kompresor pabrik es lagi diperbaiki, mudah – mudahan bisa cepat selesai,” ujarnya.
Namun demikian dikatakannya, nelayan masih bisa mendapatkan es dari pabrik es milik warga walaupun dengan jumlah yang terbatas.
Diungkapkannya juga, bahwa pabrik es yang selama ini beroperasi itupun belum bisa untuk mencukupi kebutuhan nelayan yang rata-rata hanya bisa berproduksi sekitar 300 balok perhari. Sementara kebutuhan es untuk nelayan Tanjab Barat sekitar 1000 balok perharinya. (Ame)